AKAN SELALU ADA JALAN BAGI YANG MAU BERBUAT

Safaruddinufe1121@gmail.com

TRANSLATE



JapaneseGermanEnglishFrenchSpainChinese SimplifiedArabicRussian

Translate

visitor

Sabtu, 02 November 2013

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



2

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan merupakan proses asosiasi,dimana sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan merupakan kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan dari hasil belajar,sedangkan pertumbuhan merupakan bagian daripada perkembangan.
Dengan adanya,perkembangan dan pertumbuhan maka kita dengan mudah mengetahui daripada perkembangn dan pertumbuhan seorang anak atau makhluk lainnya.
Untuk itu,diperlukan pemahamn yang mendalam tentang perkembangan dan pertumbuhan.Didalam makalah ini akan dipaparkan konsep-konsep yang mampu untuk mengatasi permasalahan yang ada ditengah masyarakat yang akan melahirkan solusi yang tepat untuk permasalahan-permasalahan tersebut.
Tidak menutup kemungkinan masih ada konsep pemecahan masalah lainnya yang tidak kami dapatkan,itu merupakan keterbatasan kami sebagi penulis.
Demikianlah makalh ini kami buat gambaran mengenai perkembangan dan pertumbuhan serta solusi untuk permasalahan yang ada.Untuk selanjutnya dipahami dan dimengerti serta bermanfaat bagi kita semua.
B.     Rumusan Masalah
Adapun masalah yang terkait denganmakalah ini :
1.     Apa pengertian perkembangan dan pertumbuhan dalam ilmu jiwa ?
2.     Bagaimana fase-fase daripada perkembangan dan pertumbuhan ?
3.     Apa yang menyebabkan dengan adanya factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ?


BAB II                                                       
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan
                Kalau  kita  teliti  buku-buku  yang  membicarakan  masalah ini,ternyata  para ahli memiliki perbedaan pendapat tentang”definisi perkembangan itu”.Menurut kamus Bahasa Indonesia(1991),”Perkembangan”adalah perihal.1)Selanjutnya kata berkembang menurut Kamus   Besar   Bahasa   Indonesia   ini   berarti  mekar,terbuka,atau membentang ;menjadi besar,luas,dan banyak,serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian,pikiran,pengetahuan,dan sebagainya.2).
                   Selanjutnya,Dictionary  of   Psycologi  secara  lebih   luas   merinci   pengertian perkembangan manusia sebagai berikut:
1.     The Progressive and Continaus Change in the organism from brith to death,perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisasi sejak berarti pertumbuhan.
2.     Growth,perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3.     Change in the shape and integration of bodily parts info fungtional parts,perkembangan itu berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah kedalam bagian-bagian yang fungsonal.
4.     Maturation or the Appearance of Fundamental Pattern of Unlearned Behavior,perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.3)
          Tetapi   apabila   persoalan   kita   dilanjutkan   dengan mempersoalkan proses apa,maka disini kita dapatkan lagi bermacam-macam jawaban,yang pada pokoknya berpangkal pada pendirian masing-masing ahli.
   Pendapat   atau   proses   yang bermacam-macam  itu  pada  pokoknya  dapat kita golongkan menjadi 3 golongan ,yaitu :
1.     Aliran Asosiasi
            Para   ahli   yang   mengikuti   aliran   assosiasi   berpendapat,bahwa  pada hakekatnya perkembangan itu adalah proses asosiasi.Bagi para ahli yang mengikuti aliran   ini   yang   primer   adalah   bagian-bagian.Bagian-bagian   adalah  lebih dulu sedangkan keseluruhan ada yang lebih kemudian.Bagian itu  terikat  satu  sama lain menjadi suatu keseluruhan oleh asosiasi.
          
1Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.III ; Balai Pustaka, 1990), h. 414 .
2Ibid
3Muhibbin Syah , M . Ed., Psikologis Pendidikan Dengan Pendekatan Baru , ( Cet. II ; Bandung : PT. Remaja Rosdakarya , 1995), h. 42  
 
 3
2.     Aliran Gestalt
              Pengikut   aliran   psikologi  Gestalt  mengemukakan  bahwa  konsepsi  yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran asosiasi.Bagi para ahliyang mengikuti aliran Gestalt,perkembangan itu adalah proses diferensiasi.Dalam   proses   diferensiasi  yang primer adalah keseluruhan,sedangkan bagian-bagian   adalah   sekunder,bagian-bagian   hanya   mempunyai   arti   sebagai daripada   keseluruhan   dalam   hubungan    fungsional   dan    bagian-bagian   yang lain;keseluruhan ada yang terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.
3.     Aliran Sosiologis
         Para ahli yang mengikuti aliran sosiologi menganggap bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi.Anak manusia bermula-mula bersifst a-sosial(barangkali untuk tepatnya dapat disebut para social)yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan.
        Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan.Pertumbuhan (growth)sendiri sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi,sehingga  pengertiannya bersifat biologis.C.P.Chaplin(2002),mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian   tubuh   atau    dari organisme   sebagai   suatu    keseluruhan.Menurut A.E.Sinolungan(1997),pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif,yaitu yang   dapat   dihitung   atau   diukur  seperti   berat   tubuh.sedangakan Ahmad Thanthowi(1993),mengartikan   pertumbuhan   sebagai   perubahan   jasad   yang meningkat    dalam ukuran(size)sebagai  akibat    dari   adanya perbanyakan(multiplication)sel-sel.4)
B.    Fase-Fase Pertumbuhan
1.     Priodesasi perkembangan berdasarkan cirri-ciri biologis
          Aristoteles membagi fase perkembnagan manusia sejak lahir sampai 21 tahun kedalam tiga masa,dimana setiap fase meliputi masa 7 tahun,yaitu:
a.     Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun yang diakhiri dengan tanggal(pergantian)gigi
b.     Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun,yang dimulai dari tumbuhan gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin
c.      Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak menjadi dewasa(14-21)


 
                 4 Dra. Desmita , M . si . , Psikologi Perkembangan , (Bandung : Rosda , 2009 ) , h. 10.

4
            tahun yang dimulai bekerjanya kelenjar-kelenjar sampai akan memasuki   masa dewasa.
2.     Fase perkembangan berdasarkan konsep didaktik
          Johan Amos Comenius,seorang   ahli   didik   di Moravia,membagi   fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya disekolah.Pembagian fase tersebut adalah:
a.     0-6 tahun:Sekolah ibu,merupakan   masa    mengembangkan   alat-alat indra dan memperoleh   pengetahuan    dasar    dibawah asuahn ibunya di lingkungan rumah tangga.
b.     6-12 tahun:Sekolah bahasa ibu,merupakan   masa    anak     mengembangkan daya ingatannya di bawah pendidikan sekolah rendah.Pada   masa ini,mulai    diajarkan bahasa ibu(vernacula).
c.      12-18 tahun:Sekolah bahasa Latin,merupakan masa mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (gymasium).Pada masa ini mulai diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa Asing.
d.     18-24 tahun:Sekolah tinggi dan pengembaraan,merupakan masa mengembangkan kemauannya   dan   memilih   suatu   lapangan   hidup yang   berlangsung   dibawah perguruan tinggi.
3.     Periodesasi perkembangan berdasarkan cirri-ciri psikologis
          Periodesasi ini didasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang menonjol yang menandai masa dalam periode tersebut.Periodesasi ini dikemukakan oleh Kroch:
a.     Fase anak awal : Umur 0-3 tahun.Pada fase ini terjadi trotz pertama (keras kepala) yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain.Hal ini disebabkan   mulai   timbulnya   kesadaran   akan   kemampuannya   untuk berkemauan,sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
b.     Fase keserasian Sekolah :Umur 3-13 tahun.Pada akhir masa ini timbul sifat trotz kedua.Dimana anak mulai serba membantah lagi.Suka menentang kepada orang lain    terutama    orang   tuanya.Gejala   ini   sebenarnya   merupakan gejala yang biasa,sebagai   akibat   kesadaran    fisiknya,sifat   berpikir   yang   dirasa lebih maju daripada orang lain,keyakinan yang dianggapnya benar,dan sebagainya.Tetapi yang dirasakan sebagai berguncangan.
c.      Fase kematangan :Umur 13-21 tahun,yaitu mulai setelah berakhirnya gejala-gejala trotz   kedua.Anak   mulai   menyadari   kekurangan-kekurangan   dan kelebihan-kelebihannya,yang dihadapi dengan siakp sewajarnya.Ini dapat mulai menghargai pendapat   orang  lain,dapat   memberikan   toleransi   terhadap   keyakinan orang lain,karena   menyadari   bahwa   orang  lain   pun  mempunyai hak yang sama.Masa


5
d.     inilah   yang   merupakan   masa   bangkitnya   atau   terbentuknya   kepribadian menuju kemantapan.
4.     Periodesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas perkembangan
        Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan
 timbul dan   dimiliki    setiap    anak     pada    setiap    masa    dalam       periode perkembangannya.Periodesasi seperti ini diantara dikemukakan oleh Robert J.Havighurst,yaitu:
a.     Masa bayi dan kanak-kanak :Umur 0-6
b.     Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak(middle childhood):Umur 6-12 tahun.
c.      Masa remaja (adolescence) :Umur 12-18 tahun
d.     Masa awal dewasa(early adulthood)):Umur 18-30 tahun
e.     Masa dewasa pertengahan(middle age):Umur 30-50 tahun
f.       Masa tua(later Maturity):50 tahun keatas.
C.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan
        Persoalan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan itu,atau kalau dirumuskan lebih luas hal-hal apakah yang memungkinkan perkembangan itu.Juga dijawab oleh  beberapa  ahli  dengan  jawaban  yang  berbeda-beda.Tetapi  pada garis besarnya ada dua factor yang mempengaruhi terjadinya perkembangan pada seorang anak,yaitu:
-Faktor intern,atau faktor yang berasal dari dalam diri anak,yang berasal dari   keturunan dan pembawaan,dan
-Faktor ekstern,atau factor yang berasal dari luar diri anak yang berasal dari pengalaman interaksinya dengan lingkungan.5)   
               Adapun mengenai factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa,para ahli berbeda pendapat lantaran sudut pandang dan pendekatan mereka terhadap eksistensi siswa tidak sama.Untuk lebih jelasnya,berikut ini penyusun paparkan aliran-aliran yang berhubungan dengan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.
1.     Aliran Nativisme
         Para  ahli  yang  mengikuti  aliran  nativisme  berpendapat,bahwa  perkembangan individu  itu  semata-mata   ditentukan  oleh  factor-faktor   yang  dibawah   sejak lahir,terjadi perkembangan itu semata-mata kepada dasar.Sebagai contoh,jika anak sepasang orang tua ahli music,maka anak-anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula.Hariamu pun akan melahirkan harimau tidak akan pernah melahirkan domba.Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat keturunan(herediter)inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak sepenuhnya.Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti,kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja.
        
5Drs. Tadjab.M.A., Ilmu Jiwa Pendidikan , (cet. I ; Surabaya : Karya Abditama , 1994 ) , h. 20.
6
2.  Aliran Empirisisme
         Para ahli yang  mengikuti pendirian Empirisisme mempunyai pendapat yang  langsung bertentangan dengan aliran Nativisme.Kalau pengikutu aliran Nativisme  berpendapat   bahwa   perkembangan   itu semata-mata   tergantung pada factor dasar,maka pengikut aliran Empirisisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung kepada factor lingkungan,sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali.
3.     Aliran Konvergensi
         Aliran ini merupakan gabungan antara aliran Empirisisme dan aliran Nativisme.Ia menggabungkan arti penting heredit(pembawaan)dengan lingkungan sebagai factor yang   mempengaruhi    perkembangan   manusia.Para   penganut   aliran  konveregensi berkeyakinan bahwa baik factor pembawan maupun factor lingkungan andilnya sama besar   dalam    menentukan   masa depan seseorang.Jadi,seorang siswa  yang lahir dari keluarga   santri   atau   kiyai,umpamanya,kelak   ia   akan   menjadi   ahli  agama apabila ia dididik dilingkungan pendidikan keagamaan.6)
        Apabila    aliran    konveregensi    sebagaimana    tersebut  diatas  dapat kita jadikan pedoman  dalam  arti  bahwa    perkembangan   seorang  siswa  pasti  bergantung  pada pembawan dan lingkungan  pendidikannya?sampai  balas tertentu  aliran ini dapat kita terima,tetapi tidak secara mutlak.Sebab masih ada satu lagi hal yang perlu kita ketahui potensi  psikologis  tertentu  yang  juga tersimpan rapi dalam diri setiap siswa dan sulit diidentivikasi .
       Dari  berbagai  study  tentang  penting  dan  besarnya  pengaruh  kedua factor itu yaitu  factor  lingkungan   dan   factor   lingkungan   dan   factor   heredit (pembawaan)tarhadap perkembangan siswa telah banyak dilakukan orang antara lain.
a.     Penelitian H.Thomas pada tahun 1957 yang dilaksanakan di Jerman Timur hasilnya sebagai berikut:
-Anak dari keluarga harmonis(utuh)yang tidak naik kelas 2,9 %.Memperoleh nilai rata-rata 6,5 keatas 42,7 %,dan yang konsentrasinya bertahun adalah 4,6 %
-Sedangkan anak dari keluarga yang tidak utuh(tidak harmonis)12,3%,25,2 %,dan 27,3 %.7)






 
6Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan, (bandung:Rosda, 2010), h. 45 .
7Drs. H. Mustaqim,Psikologi Pendidikan,(Cet I:Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2010), H . 28 .

7
b.        Penelitian H. Goddrat pada tahun 1914 pada vineland Training School,New York menunjukkan bahwa 300 orang penderita lemah pikiran sebagai besar(77 %)adalah warisan dari keluarga mereka.8)

                                             
























 
                 8Ibid                                                                          

9
DAFTAR PUSTAKA
Desmita,Psikologi Perkembangan,Bandung;Rosda,2009.
Mustaqim,Psikologi Pendidikan,Cet.I;Semarang:Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2000.
Syah Muhibbin,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Cet.II;Bandung:PT.Rosda Karya,1995.
                                 ,Psikologi Pendidikan,Bandung;rosda,2010.
Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan.Cet.I;Surabaya:Karya Abditama,1994.
  























1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar