2
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sebagaimana
kita ketahui bahwa perkembangan merupakan proses asosiasi,dimana sangat
berpengaruh pada pertumbuhan dan merupakan kematangan atau kemunculan pola-pola
dasar tingkah laku yang bukan dari hasil belajar,sedangkan pertumbuhan
merupakan bagian daripada perkembangan.
Dengan adanya,perkembangan
dan pertumbuhan maka kita dengan mudah mengetahui daripada perkembangn dan
pertumbuhan seorang anak atau makhluk lainnya.
Untuk
itu,diperlukan pemahamn yang mendalam tentang perkembangan dan
pertumbuhan.Didalam makalah ini akan dipaparkan konsep-konsep yang mampu untuk
mengatasi permasalahan yang ada ditengah masyarakat yang akan melahirkan solusi
yang tepat untuk permasalahan-permasalahan tersebut.
Tidak menutup
kemungkinan masih ada konsep pemecahan masalah lainnya yang tidak kami
dapatkan,itu merupakan keterbatasan kami sebagi penulis.
Demikianlah
makalh ini kami buat gambaran mengenai perkembangan dan pertumbuhan serta
solusi untuk permasalahan yang ada.Untuk selanjutnya dipahami dan dimengerti
serta bermanfaat bagi kita semua.
B.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang terkait
denganmakalah ini :
1.
Apa pengertian perkembangan dan pertumbuhan dalam ilmu
jiwa ?
2.
Bagaimana fase-fase daripada perkembangan dan
pertumbuhan ?
3.
Apa yang menyebabkan dengan adanya factor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan
Kalau kita
teliti buku-buku yang
membicarakan masalah
ini,ternyata para ahli memiliki
perbedaan pendapat tentang”definisi perkembangan itu”.Menurut kamus Bahasa
Indonesia(1991),”Perkembangan”adalah perihal.1)Selanjutnya kata
berkembang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ini berarti
mekar,terbuka,atau membentang ;menjadi besar,luas,dan banyak,serta
menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian,pikiran,pengetahuan,dan
sebagainya.2).
Selanjutnya,Dictionary of
Psycologi secara lebih
luas merinci pengertian perkembangan manusia sebagai
berikut:
1.
The Progressive and Continaus Change in the organism
from brith to death,perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan
terus menerus dalam diri organisasi sejak berarti pertumbuhan.
2.
Growth,perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3.
Change in the shape and integration of bodily parts
info fungtional parts,perkembangan itu berarti perubahan dalam bentuk dan
penyatuan bagian-bagian yang bersifat jasmaniah kedalam bagian-bagian yang
fungsonal.
4.
Maturation or the Appearance of Fundamental Pattern of
Unlearned Behavior,perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola
dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.3)
Tetapi apabila
persoalan kita dilanjutkan
dengan mempersoalkan proses apa,maka disini kita dapatkan lagi
bermacam-macam jawaban,yang pada pokoknya berpangkal pada pendirian
masing-masing ahli.
Pendapat
atau proses yang bermacam-macam itu
pada pokoknya dapat kita golongkan menjadi 3 golongan
,yaitu :
1.
Aliran Asosiasi
Para ahli
yang mengikuti aliran
assosiasi berpendapat,bahwa pada hakekatnya perkembangan itu adalah
proses asosiasi.Bagi para ahli yang mengikuti aliran ini
yang primer adalah
bagian-bagian.Bagian-bagian
adalah lebih dulu sedangkan
keseluruhan ada yang lebih kemudian.Bagian itu
terikat satu sama lain menjadi suatu keseluruhan oleh
asosiasi.

1Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet.III ;
Balai Pustaka, 1990), h. 414 .
2Ibid
3Muhibbin
Syah , M . Ed., Psikologis Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru , ( Cet. II ; Bandung : PT. Remaja Rosdakarya ,
1995), h. 42
3
2.
Aliran Gestalt
Pengikut aliran psikologi
Gestalt mengemukakan bahwa
konsepsi yang berlawanan dengan
konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran asosiasi.Bagi
para ahliyang mengikuti aliran Gestalt,perkembangan itu adalah proses
diferensiasi.Dalam proses diferensiasi
yang primer adalah keseluruhan,sedangkan bagian-bagian adalah
sekunder,bagian-bagian
hanya mempunyai arti
sebagai daripada
keseluruhan dalam hubungan
fungsional dan bagian-bagian yang lain;keseluruhan ada yang terlebih
dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.
3.
Aliran Sosiologis
Para ahli yang mengikuti aliran
sosiologi menganggap bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi.Anak manusia
bermula-mula bersifst a-sosial(barangkali untuk tepatnya dapat disebut para
social)yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit
disosialisasikan.
Dalam konsep perkembangan juga
terkandung pertumbuhan.Pertumbuhan (growth)sendiri sebenarnya merupakan sebuah
istilah yang lazim digunakan dalam biologi,sehingga pengertiannya bersifat
biologis.C.P.Chaplin(2002),mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan
atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian
tubuh atau dari organisme sebagai
suatu keseluruhan.Menurut
A.E.Sinolungan(1997),pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif,yaitu
yang dapat dihitung
atau diukur seperti
berat tubuh.sedangakan Ahmad
Thanthowi(1993),mengartikan
pertumbuhan sebagai perubahan
jasad yang meningkat dalam ukuran(size)sebagai akibat
dari adanya
perbanyakan(multiplication)sel-sel.4)
B. Fase-Fase Pertumbuhan
1.
Priodesasi perkembangan berdasarkan cirri-ciri
biologis
Aristoteles membagi fase perkembnagan
manusia sejak lahir sampai 21 tahun kedalam tiga masa,dimana setiap fase
meliputi masa 7 tahun,yaitu:
a.
Fase anak kecil atau masa bermain (0-7) tahun yang
diakhiri dengan tanggal(pergantian)gigi
b.
Fase anak sekolah atau masa belajar (7-14) tahun,yang
dimulai dari tumbuhan gigi baru sampai timbulnya gejala berfungsinya
kelenjar-kelenjar kelamin
c.
Fase remaja (pubertas) atau masa peralihan dari anak
menjadi dewasa(14-21)
![]() |
4 Dra. Desmita , M . si . , Psikologi Perkembangan , (Bandung : Rosda , 2009 ) , h. 10.
4
tahun yang dimulai bekerjanya
kelenjar-kelenjar sampai akan memasuki masa
dewasa.
2.
Fase perkembangan berdasarkan konsep didaktik
Johan Amos Comenius,seorang ahli
didik di Moravia,membagi fase-fase perkembangan berdasarkan tingkat
sekolah yang diduduki anak sesuai dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang
dipelajarinya disekolah.Pembagian fase tersebut adalah:
a.
0-6 tahun:Sekolah ibu,merupakan masa
mengembangkan alat-alat indra
dan memperoleh pengetahuan dasar
dibawah asuahn ibunya di lingkungan rumah tangga.
b.
6-12 tahun:Sekolah bahasa ibu,merupakan masa
anak mengembangkan daya
ingatannya di bawah pendidikan sekolah rendah.Pada masa ini,mulai diajarkan bahasa ibu(vernacula).
c.
12-18 tahun:Sekolah bahasa Latin,merupakan masa
mengembangkan daya pikirnya dibawah pendidikan sekolah menengah (gymasium).Pada
masa ini mulai diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa Asing.
d.
18-24 tahun:Sekolah tinggi dan pengembaraan,merupakan
masa mengembangkan kemauannya dan memilih
suatu lapangan hidup yang
berlangsung dibawah perguruan
tinggi.
3.
Periodesasi perkembangan berdasarkan cirri-ciri
psikologis
Periodesasi ini didasarkan atas
ciri-ciri kejiwaan yang menonjol yang menandai masa dalam periode
tersebut.Periodesasi ini dikemukakan oleh Kroch:
a.
Fase anak awal : Umur 0-3 tahun.Pada fase ini terjadi
trotz pertama (keras kepala) yang ditandai dengan anak serba membantah atau
menentang orang lain.Hal ini disebabkan
mulai timbulnya kesadaran
akan kemampuannya untuk berkemauan,sehingga ia ingin menguji
kemauannya itu.
b.
Fase keserasian Sekolah :Umur 3-13 tahun.Pada akhir
masa ini timbul sifat trotz kedua.Dimana anak mulai serba membantah lagi.Suka
menentang kepada orang lain
terutama orang tuanya.Gejala ini
sebenarnya merupakan gejala yang
biasa,sebagai akibat kesadaran
fisiknya,sifat berpikir yang
dirasa lebih maju daripada orang lain,keyakinan yang dianggapnya
benar,dan sebagainya.Tetapi yang dirasakan sebagai berguncangan.
c.
Fase kematangan :Umur 13-21 tahun,yaitu mulai setelah
berakhirnya gejala-gejala trotz
kedua.Anak mulai menyadari
kekurangan-kekurangan dan
kelebihan-kelebihannya,yang dihadapi dengan siakp sewajarnya.Ini dapat mulai
menghargai pendapat orang lain,dapat
memberikan toleransi terhadap
keyakinan orang lain,karena
menyadari bahwa orang
lain pun mempunyai hak yang sama.Masa
5
d.
inilah
yang merupakan masa
bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju kemantapan.
4.
Periodesasi perkembangan berdasarkan konsep tugas
perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri
perkembangan yang diharapkan
timbul dan
dimiliki setiap anak
pada setiap masa
dalam periode perkembangannya.Periodesasi
seperti ini diantara dikemukakan oleh Robert J.Havighurst,yaitu:
a.
Masa bayi dan kanak-kanak :Umur 0-6
b.
Masa sekolah atau pertengahan kanak-kanak(middle
childhood):Umur 6-12 tahun.
c.
Masa remaja (adolescence) :Umur 12-18 tahun
d.
Masa awal dewasa(early adulthood)):Umur 18-30 tahun
e.
Masa dewasa pertengahan(middle age):Umur 30-50 tahun
f.
Masa tua(later Maturity):50 tahun keatas.
C.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan
Persoalan mengenai factor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan itu,atau kalau dirumuskan lebih luas hal-hal apakah
yang memungkinkan perkembangan itu.Juga dijawab oleh beberapa
ahli dengan jawaban
yang berbeda-beda.Tetapi pada garis besarnya ada dua factor yang
mempengaruhi terjadinya perkembangan pada seorang anak,yaitu:
-Faktor intern,atau faktor yang berasal dari dalam diri
anak,yang berasal dari keturunan dan
pembawaan,dan
-Faktor ekstern,atau factor yang berasal dari luar diri anak
yang berasal dari pengalaman interaksinya dengan lingkungan.5)
Adapun mengenai factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan siswa,para ahli berbeda pendapat lantaran sudut
pandang dan pendekatan mereka terhadap eksistensi siswa tidak sama.Untuk lebih
jelasnya,berikut ini penyusun paparkan aliran-aliran yang berhubungan dengan
factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.
1.
Aliran Nativisme
Para
ahli yang mengikuti
aliran nativisme berpendapat,bahwa perkembangan individu itu
semata-mata ditentukan oleh
factor-faktor yang dibawah
sejak lahir,terjadi perkembangan itu semata-mata kepada dasar.Sebagai
contoh,jika anak sepasang orang tua ahli music,maka anak-anak yang mereka
lahirkan akan menjadi pemusik pula.Hariamu pun akan melahirkan harimau tidak
akan pernah melahirkan domba.Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat
keturunan(herediter)inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak
sepenuhnya.Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak
berarti,kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja.

5Drs. Tadjab.M.A., Ilmu
Jiwa Pendidikan , (cet. I ; Surabaya : Karya Abditama , 1994 ) , h. 20.
6
2. Aliran
Empirisisme
Para ahli
yang mengikuti pendirian Empirisisme
mempunyai pendapat yang langsung
bertentangan dengan aliran Nativisme.Kalau pengikutu aliran Nativisme berpendapat
bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada factor dasar,maka pengikut
aliran Empirisisme berpendapat bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung
kepada factor lingkungan,sedangkan dasar tidak memainkan peranan sama sekali.
3.
Aliran Konvergensi
Aliran ini merupakan gabungan antara
aliran Empirisisme dan aliran Nativisme.Ia menggabungkan arti penting
heredit(pembawaan)dengan lingkungan sebagai factor yang mempengaruhi perkembangan
manusia.Para penganut aliran
konveregensi berkeyakinan bahwa baik factor pembawan maupun factor
lingkungan andilnya sama besar
dalam menentukan masa depan seseorang.Jadi,seorang siswa yang lahir dari keluarga santri
atau kiyai,umpamanya,kelak ia
akan menjadi ahli
agama apabila ia dididik dilingkungan pendidikan keagamaan.6)
Apabila aliran
konveregensi sebagaimana tersebut
diatas dapat kita jadikan
pedoman dalam arti
bahwa perkembangan seorang
siswa pasti bergantung
pada pembawan dan lingkungan
pendidikannya?sampai balas
tertentu aliran ini dapat kita
terima,tetapi tidak secara mutlak.Sebab masih ada satu lagi hal yang perlu kita
ketahui potensi psikologis tertentu
yang juga tersimpan rapi dalam
diri setiap siswa dan sulit diidentivikasi .
Dari
berbagai study tentang
penting dan besarnya
pengaruh kedua factor itu
yaitu factor lingkungan
dan factor lingkungan
dan factor heredit (pembawaan)tarhadap perkembangan
siswa telah banyak dilakukan orang antara lain.
a.
Penelitian H.Thomas pada tahun 1957 yang dilaksanakan
di Jerman Timur hasilnya sebagai berikut:
-Anak dari keluarga harmonis(utuh)yang tidak naik kelas 2,9
%.Memperoleh nilai rata-rata 6,5 keatas 42,7 %,dan yang konsentrasinya bertahun
adalah 4,6 %
-Sedangkan anak dari keluarga yang tidak utuh(tidak
harmonis)12,3%,25,2 %,dan 27,3 %.7)
![]() |
6Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan, (bandung:Rosda, 2010), h. 45 .
7Drs. H. Mustaqim,Psikologi Pendidikan,(Cet
I:Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2010), H . 28 .
7
b.
Penelitian H. Goddrat pada tahun 1914 pada vineland
Training School,New York menunjukkan bahwa 300 orang penderita lemah pikiran
sebagai besar(77 %)adalah warisan dari keluarga mereka.8)
![]() |
8Ibid
9
DAFTAR PUSTAKA
Desmita,Psikologi Perkembangan,Bandung;Rosda,2009.
Mustaqim,Psikologi Pendidikan,Cet.I;Semarang:Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2000.
Syah Muhibbin,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Cet.II;Bandung:PT.Rosda
Karya,1995.

Tadjab,Ilmu Jiwa Pendidikan.Cet.I;Surabaya:Karya
Abditama,1994.
1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar